Apakah Anda pernah merasa terheran-heran melihat orang yang tidak se-mampu dan se-serius kita dalam bekerja – dipilih dan diangkat menduduki jabatan yang lebih baik dan lebih tinggi dari jabatan kita?
Apakah pernah terjadi dalam kehidupan dan karir Anda, di mana orang-orang senior memilih mereka yang tidak berkualitas untuk melakukan hal-hal yang penting, yang seharusnya dipercayakan kepada Anda atau rekan lain yang lebih kompeten?
Atau, apakah Anda pernah bertanya-tanya mengapa ada orang yang tidak se-jujur Anda, mendapat kepercayaan untuk mengelola uang atau kekayaan yang besar?
Masa muda saya dipenuhi dengan pertanyaan-pertanyaan seperti itu, dan tidak jarang diikuti oleh perilaku agresif saya terhadap mereka yang salah dipercayai dan mereka yang salah mempercayai.
Saya menjadi pemuda yang mengkritik ke sana ke mari mengenai ketidak-tepatan para senior dalam menugaskan anak buah mereka, terutama yang kemudian menjadi atasan saya.
Sampai suatu ketika … saya berupaya mendudukkan diri saya dengan tenang, dan memaksa diri untuk menemukan alasan mengapa orang lain yang lebih didahulukan daripada saya, yang – menurut saya saat itu – lebih mampu, lebih berdedikasi, dan yang lebih jujur.
Beberapa kali saya mendudukkan diri saya dalam tahun-tahun upaya pendewasaan diri ini, … yang lebih sering gagal daripada berhasil tercerahkan, sampai saya menggunakan sudut pandang terbalik dalam mencermati kegelisahan saya mengenai hal ini:
Saya sulit menemukan jawaban bagi pertanyaan:
Mengapa mereka yang lebih diperhatikan daripada saya?
Tetapi, sangat jelas kemudian urutan logika yang harus saya telusuri, saat saya ikhlas bertanya:
Mengapa bukan saya yang diperhatikan?
Karena, pasti ada penjelasan logis bagi diabaikannya diri dan peran saya.
………..
‘Mengapa bukan saya yang diperhatikan’, memaksa diri saya untuk menerima kesimpulan tegas bahwa saya tidak cukup bernilai untuk diperhatikan.
Siapa pun akan merasa terusik kedamaiannya, tetapi akan lebih mudah baginya mencapai ketegasan untuk memperbaiki diri, jika dia bersedia mengulangi kalimat itu dengan suaranya sendiri yang bisa didengar jelas oleh telinganya sendiri;
Saya belum cukup bernilai untuk diperhatikan.
Ulangilah;
Saya belum cukup bernilai untuk diperhatikan.
………..
Sahabat saya yang baik hatinya,
Apakah satu-satunya cara untuk naik pangkat, naik kedudukan, atau naik gaji?
Apa …?
Coba sebutkan yang menurut Anda paling penting?
Oh ya …?
Bukan! … bukan prestasi, bukan kompetensi, bukan kesetiaan, dan bukan juga kedekatan.
Yang membuat seseorang itu naik pangkat, naik kedudukan,
atau naik gaji – adalah … d i a n g k a t.
Ya, Anda harus diangkat untuk naik.
Maka mengertilah apa yang menjadikan para senior Anda merasa nyaman untuk mengangkat Anda. Dan perhatikanlah juga, bahwa setiap orang mengangkat seseorang dengan alasan-alasan yang berbeda, dan bisa jadi sangat khusus.
Marilah kita sekarang memilah alasan-alasan utama yang berlaku di semua organisasi, industri, dan budaya yang menjadikan kita diperhatikan, dipilih, dan diutamakan oleh para senior kita.
………..
Selalu ada politik organisasi di organisasi apa pun.
Dan ternyata, …
Tidak ada politik yang lebih kuat daripada hasil.
Yakinilah ini, bahwa
Result is the best politic.
Hasil adalah politik terbaik.
Kita mungkin dikalahkan untuk sementara oleh mereka yang aktif dan tidak malu menyenangkan atasan dengan puja-puji palsu, mungkin kita akan dinomor-akhirkan oleh mereka yang ada hubungan darah dengan pemilik atau direksi, atau oleh mereka yang satu suku atau satu keyakinan;
tetapi jangan pernah lupakan, bahwa
Semua pemimpin hanya akan bisa tetap disebut pemimpin, jika dia menghasilkan.
Dan untuk itu, dia membutuhkan Anda sebagai pribadi yang menghasilkan bagi organisasi yang dipimpinnya, jika tidak segera – akan nanti, tetapi pasti.
Jika Anda menghasilkan, kenaikan Anda dalam nilai dan penghormatan di organisasi - bukan masalah kemungkinan, tetapi hanya masalah waktu.
………..
Dan yang ini penting sekali,
Pribadi yang penting bagi organisasi apa pun adalah pribadi yang menghasilkan.
Tetapi, Anda menjadi yang lebih penting daripada siapa pun yang menghasilkan, jika Anda menjadikan orang lain menghasilkan.
Ini pegangan Anda, bahwa
Yang menjadikan orang lain menghasilkan, akan didudukkan di tempat-tempat yang dihargai tinggi.
………..
Maka, sahabat-sahabat saya yang besar dan indah impian-impiannya,
dan yang sama haknya untuk mencapai kehidupan yang sejahtera, yang berbahagia, dan yang cemerlang,
Katakanlah ini seperti Anda mengatakannya kepada adik yang lebih muda:
Tepikanlah kerisauanmu mengenai posisi-posisi rendah dan penghargaan-penghargaan kecil yang belum disematkan dengan adil kepadamu.
Tetaplah bekerja dengan jujur.
Setialah pada proses yang benar.
Selalu tumbuhkanlah kemampuanmu untuk menghasilkan lebih baik dan lebih banyak.
Selalu sertakanlah kesadaran bahwa engkau bekerja untuk melayankan kebaikan kepada pelanggan.
Senangkanlah kolega dan atasan-atasanmu dengan hasil kerja yang berkualitas dan lebih besar daripada yang mereka harapkan.
Tetaplah berlaku rendah hati, karena semua hasilmu adalah atas restu Tuhan.
Tetaplah bersabar dalam masalah dan kesulitan, karena engkau tidak mungkin dimasukkan kedalam suatu masalah yang tidak bisa kau atasi.
Banggakanlah keluarga dengan pendapatan yang baik.
Bahagiakanlah dirimu, keluarga terkasih, dan semua kerabatmu - dengan tetap menjadi pribadi yang mengutamakan kebaikan bagi diri dan semua jiwa yang bersentuhan denganmu.
Dan tetaplah menjadi jiwa yang damai dengan kecemerlangan sinar Tuhan dalam pikiranmu, dengan kasih sayang Tuhan di dalam hatimu, dan dengan keindahan sifat-sifat Tuhan dalam perilakumu.
Dengannya, … bagi mata yang mengerti – dirimu akan berpendar dengan sinar yang terangnya tidak menyilaukan, semburat dengan warna yang tak berbanding di dunia, dan semerbak dengan aroma yang disuling dari bunga dan akar wangi di surga.
Dan engkau akan menyandang sebutan terindah yang bisa disematkan kepada manusia, … engkau sebagai Kekasih Tuhan.
Dan hidupmu akan diperhatikan dan diutamakan, bukan hanya oleh manusia, tetapi oleh semua yang patuh kepada perintah dari langit.
Tuhan akan memerintahkan kehidupan untuk patuh kepada harapan-harapan yang hanya cukup kau gumamkan di hatimu yang penyayang.
Adikku yang hatinya baik,
Janganlah kau ragukan datangnya hari yang indah itu kepadamu. Karena sebetulnya keindahan hidup ini hanya sedang menanti kesungguhanmu untuk mengindahkan dirimu sendiri.
Perhatikanlah, keindahan yang akan kau hidupi bergantung kepada yang kau indahkan.
Dan janganlah pernah kau lupakan ini, bahwa
Jika engkau menyibukkan diri dengan menjadikan dirimu bernilai bagi kebahagiaan sesamamu, kebahagiaanmu menjadi urusan utama Tuhan.
Engkau akan diutamakan.
………..
Sahabat saya yang keberhasilannya penting bagi Tuhan,
Begitu dulu ya?
Mudah-mudahan Super Note di atas dapat menemani kedamaian Anda dalam menikmati keindahan akhir minggu ini bersama keluarga dan kerabat terkasih.
Mudah-mudahan Tuhan menjadikan keikhlasan Anda untuk menjadi pembahagia bagi keluarga dan kerabat, sebagai alasan bagi diturunkannya kekuatan besar yang Anda butuhkan untuk memimpin sebuah kehidupan yang besar dan bernilai.
Sampai kita berjumpa dan berjabat-tangan suatu ketika nanti, dan minum teh atau kopi, dan berbincang mengenai ini dan itu – yang mungkin tidak penting, tetapi dalam persaudaraan dan persahabatan yang indah.
Jika Anda menemukan kebaikan dalam Super Note ini, mohon Anda teruskan kepada saudara dan kerabat yang mungkin membutuhkannya. Dengannya, Anda menjadikan kita – Anda dan saya, sebagai partner dalam kebaikan.