LOGIKA

LOGIKA: Apa Ada Sistem yang Baik Menghasilkan Suatu Hal yang Buruk?


SAYA sangat menghargai perbedaan pendapat. Namun kalau pendapat itu terasa kurang tepat, tentu saya berkewajiban untuk meluruskannya (sesuai dengan bidang ilmu pengetahuan yang saya fahami).
Misalnya, terlalu sering saya mendengar kalimat :
“Walaupun sistemnya baik, kalau SDM buruk, maka akan menghasilkan output yang buruk pula”.
Di dalam ilmu logika, kalimat itu dinamakan “Bias Logic Error” atau “Kerancuan Berpikir”. Sebab, kata demi kata harus dipahami dengan benar sehingga tidak akan menghasilkan kesimpulan yang bias (kelihatannya benar, padahal sebenarnya kurang benar).
Dari kata “Walaupun SISTEM-nya baik, kalau SDM buruk, maka akan menghasilkan OUTPUT yang buruk pula”, maka ada tiga substansi yang harus kita pahami semantik atau makna katanya, yaitu:
-sistem
-SDM
-output
Apakah sistem itu?
Sistem adalah prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan maksud untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.(L. James Havery).
Apakah SDM itu?
Sumber daya manusia adalah orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya atau the right man in the right place (A.F. Stoner)
SDM atau manusia merupakan bagian dari sistem sedemikian rupa sehingga mau tidak mau manusia harus mengikuti sistem itu dan bukan sistem yang mengikuti keinginan manusia.
Apakah output itu?
Output merupakan konsekuensi logis dari hasil proses sebuah awal dari sistem. Output senantiasa identik dengan warna sistemnya.
Syarat-syarat sistem:
1. Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan tujuan
2. Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan
3. Adanya hubungan diantara elemen sistem
4. Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi dan material) lebih penting dari pada elemen sistem
5. Tujuan organisasi lebih penting dari pada tujuan elemen
Sehingga:
Sistem yang baik pasti menghasilkan output yang baik pula
Sistem yang buruk,pasti menghasilkan output yang buruk pula
Tidak mungkin sistem yang baik menghasilkan output yang buruk
Tidak mungkin sistem yang buruk menghasilkan output yang baik

Sistem yang baik pasti menghasilkan output yang baik pula
Contoh:
Mesin absensi dengan sistem sidik jari tentu akan menghasilkan output yang bisa dipercaya sebab di dunia ini tidak ada orang yang mempunyai sidik jari yang 100 persen sama. Dengan demikian tidak mungkin sistem yang baik ini akan menghasilkan output yang buruk (diwakilkan ke orang lain untuk membubuhkan sidik jarinya).

Sistem yang buruk,akan menghasilkan output yang buruk pula
Contoh:
Mesin-mesin ATM yang dibuat menggunakan sistem magnetik sebenarnya sudah dipahami oleh pembuatnya bahwa sistem itu mengandung beberapa kelemahan. Namun karena kebutuhan komersil, dijual juga mesin ATM itu. Hasilnya, mesin ATM itu mudah dibobol dan merugikan banyak orang.

Tidak mungkin sistem yang baik menghasilkan output yang buruk
Contoh:
Tuhan menciptakan wajah kita dengan sistem yang sempurna.Lubang hidung ada di bawah (bayangkan kalau lubang hidung di atas). Kedua mata kita ada di depan (bayangkan kalau satu di depan satu di belakang). Daun telinga kita menghadap ke depan. (Bayangkan kalau daun telinga kita menghadap ke belakang). Artinya, sistem wajah kita baik dan tidak mungkin menghasilkan fungsi atau output yang buruk.
Tidak mungkin sistem yang buruk menghasilkan output yang baik
Contoh:
Anda memiliki HP yang tombolnya kacau. Anda tekan A keluar huruf Z. Anda tekan huruf Z keluar huruf G. Anda tekan huruf G keluar huruf U dan seterusnya.
Fakta
Kalau sistem perpajakan kita masih bisa dibobol Gayus Tambunan, berarti bukan sistem perpajakannya sudah baik tetapi manusianya yang buruk. Sistem yang bisa diperalat manusia adalah sistem yang buruk. Kalau sistem perpajakannya sedemikian rupa (tanpa ada sedikitpun kelemahannya), maka praktek-praktek seperti yang dilakukan Gayus Tambunan tak akan terjadi.
Negara lain bisa membuat sistem perpajakan yang baik.Kalau sistem perpajakan di Indonesia bisa dibobol, berarti sistemnya buruk. Sistem yang buruk hanya bisa dihasilkan oleh menteri yang buruk pula.
Contoh sederhana
1.Untuk membuka akun Facebook, Anda harus mengikuti SISTEM login:
-Memasukkan Username (yang benar)
-Memasukkan Password (yang benar)
-Enter
Kalau akun Anda (username dan password) bisa dibajak hacker berarti sistem loginnya buruk. Oleh karena itu manajemen Facebook harus memperbaiki sistem login yang buruk itu.
2.Harga sembako naik secara tidak wajar.
Berarti sistem pemantauan dan pengendalian sembako buruk.
Harga kebutuhan pokok di Malaysia naiknya terkendali
Berarti sistem pemantauan dan pengendalian kebutuhan pokok di Malaysia baik.